• Tentang UGM
  • Portal Akademik
  • Pusat TI
  • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Email UGM
Universitas Gadjah Mada Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi
Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Profil
    • Visi dan Misi
    • Pengelola
    • Staf Pengajar
    • Tentang Lulusan
    • Organisasi Mahasiswa
  • Akademik
    • Kurikulum
    • Kalender Akademik
    • Penerimaan Mahasiswa Baru
  • Fasilitas
    • Lab. Arsip Konvensional
    • Lab. Arsip Elektronik
    • Lab. Arsip Audio Visual
    • Lab. Preservasi
    • Lab. Records Center
  • PPM
    • 2015
    • 2016
    • 2017
  • Beranda
  • Headline
  • Ngobrol Bareng Pengembangan Ilmu Kearsipan di Indonesia

Ngobrol Bareng Pengembangan Ilmu Kearsipan di Indonesia

  • Headline, Rilis Berita
  • 22 Januari 2019, 21.55
  • Oleh: admin
  • 0

Akhir pekan lalu, Sabtu (19/1), Himpunan Mahasiswa Diploma Kearsipan (HIMADIKA) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada menggelar diskusi pekanan. Acara diselenggarakan bersama Komunitas Dibalik Bingkai. Diskusi yang berlangsung selama kurang lebih dua jam mengupas dinamika pengembangan ilmu kearsipan di Indonesia. Peserta yang terlibat tidak hanya berasal dari mahasiswa dan dosen, namun juga alumni sekaligus para praktisi bidang kearsipan. Diskusi juga dihadiri oleh mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjajaran, Bandung, yang memiliki minat besar pada dokumen arsip. Rumah Baca Taryo menjadi lokasi diskusi. Rumah baca tersebut didedikasikan oleh Prof. Dr. dr. Sutaryo, Sp.A(K), salah satu guru besar sekaligus mantan Ketua Senat Akademik Universitas Gadjah Mada, sebagai sarana bagi masyarakat untuk berdialektika soal-soal kekinian dan pengembangan keilmuan.

Diskusi dipantik oleh kebutuhan percepatan kajian akademik mengenai kearsipan. Sadar jika selama ini kearsipan masih dikaji hanya terbatas pada aspek teknis, akademisi mulai bergerak pada ranah filosofi keilmuan. “Akar keilmuan kearsipan pada dasarnya adalah diplomatics, yaitu mengarah pada kegiatan autentifikasi. Bagaimana membedakan informasi hoax dengan informasi yang shahih. Keilmuan ini menjadi salah satu jawaban dalam meredam fenomena hoax yang terus membanjir”, ujar Titi Susanti, salah satu peserta diskusi sekaligus dosen Program Studi D3 Kearsipan, Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Diskusi filosofi keilmuan kearsipan juga diimbangi dengan sharing alumni terkait kondisi praktik kearsipan dalam realita kerja. “Ilmu kearsipan bermanfaat saat kita menemui kesulitan dalam pemilahan antara arsip dan non-arsip. Aspek aksiologi memang menjadi opsi terbaik saat melihat suatu dokumen dikategorikan arsip atau non-arsip”, sambung Musliichah, arsiparis Universitas Gadjah Mada.

Diskusi hangat juga diselingi dengan sharing alumni terkait problematika kearsipan pada tataran teknis. “Selain menjadi tahu terkait istilah keilmuan, kegiatan diskusi juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk memahami kondisi nyata praktik kearsipan. Sangat membantu kami yang masih awam dengan praktik kearsipan di dunia kerja. Jadi ada gambaran tantangan kerja kami ke depannya”, ujar Dinda dan Inggar, peserta diskusi sekaligus mahasiswa D3 Program Studi Kearsipan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi

Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Sekip Unit 1 Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta 55281
kearsipan@ugm.ac.id
+62 (274) 548499
+62 (274) 548499

© Program Studi Kearsipan Sekolah Vokasi

Peta SitusPenyangkalanKontak

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju